KONEKSI ANTAR MATERI
KESIMPULAN DAN REFLEKSI
FILOSOFIS PENDIDIKAN – KI HADJAR DEWANTARA
Pendidikan sebagai proses
menuntun segala kodrat yang ada pada anak yang meliputi kodrat alam daan kodrat
zaman agar memiliki kebahagiaan yang setinggi-tingginya dan guru sebagai pamong mempunyaai tugas memberi tuntunan dan arahan kepada siswa agar bias
menentuakan yang benaar daan yang salah atau yang patut untuk dilakukan atau
yang tidak pantas dilakukan yang melibatkan fisik, mental dan hati , seorang
pamong dapat menuntun bagaimana agar anak dapat menemukan kemerdekaanya dalam
belajar.
Sebagai guru sebelum saya
mempelajari modul 1.1.a.8 tentang pendidikan menurut pemikiran Ki Hadjar
Dewantara tentang bagaimana pendidikan itu menuntun sesuai kodrat anak dengan kemerdekaan
belajar disertai dengan budi pekerti luhur saya beranggapan bahwa tugas guru
diantaranya :
Pertama, Guru mentrasnfer
pengetahuaan sesuai dengan Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar yang ada sehingga pembelajaran
berpusat pada guru anak duduk mendengarkan.
Kedua, Sebagai guru saya
beranggapan bahwaa siswa datang kesekolah untuk belajar pengetahuan dan
ketrampilan dalam rangka untuk memenuhi kewajiban sehingga prestasi dilihat
dari nilai yang sudah sesuai dengan KKM
Ketiga, Saya berfikir setelah
mentransfer ilmu tugas guru adalah memberikan nilai yang hanya dilihat dari kemampuan
siswa dalam menerima materi pengetahuan dan ketrampilan , padalah pendidikan
juga sangat di perlukan dalam mendidik budi pekerti anak
Keempat, Saya berfikir bahwa
dalam belajar siswa perlu memperhatikan apa yang guru sampaikan dan perintah
dengan cara duduk rapi, tenang mendengarkan guru sehingga kelas terasa kosong
Kelima, Dalam proses pembelajaran
aturan saya buat sepihak jarang
melibatkan anak untuk membuat kesepakatan bersama
Keenam, Sebagai guru saya kurang
meeperhatikan kebutuhan siswa dalam belajar sehingga anak tidak menemukan
kemerdekaan belajarnya
Ketujuh, Dalam proses
pembelajaran saya beranggapan semua siswa sama kurang memperhatikan kodrat alam
dari masing-masing siswa
Pendidikan adalah suatu “tuntunan”
artinya bahwa siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing
sebagai pendidik kita hanya mampu mengarahkan dan menuntun laku siswa agar
mereka memiliki budi pekerti yang baik diibaratkan
sebuah tanaman petani yang menanam padi hanya mampu menuntun tumbuh kembang
padi dengan cara menyiram, memupuk supaya lahan menjadi subur , membasmi
tanaman yang mengganggu agar padi tumbuh dengan baik sesuai kodratnya namun
petani tidak dapat merubah kodratnya petani tidak dapat merubah padi menjadi
jagung.
Budi pekerti atau pendidikan karakrter sangat penting dalam pendidikan dengan tuntunan anak akan mendapatkan kecerdasan yang lebih tinggi agar mereka terlepas dari pengaruh jahat yaitu pengaruh yang muncul dari beragam maslah yang dihadapi anak sehingga sebgai pendidikan jangan sampai merasa berputus asa terhadap tabiat anak untuk terus menuntun dengan cara anak mendapatkan kemerdekanya dalam belajar sehingga siswa mampu mencapai keselamat dan kebahagian yang setinggi-tingginya sebgai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Sebagai pendidik setelah memahami tentang bagaimana konsep
mendidik yaitu menuntun dan kemerdekaan belajar ada yang perlu dirubah yaitu
Pertama, Pembelajaran dilakukan dengan kemerdekaan belajar
yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk memberikan pendapat ataupun ide-ide
positif, sehingga muncul kreatifitas anak.
Kedua, Seabagai pendidik saya memcoba untuk memahami
kodrat anak yaitu setiap anak memilki bakat, minat,, potensi dan keunikan
sendiri dengan menuntun menjadikan mereka mampu mengembangkan kelebihan yang
dimilki
Ketiga, Pembelajaran tidak hanya memberikan materi dan
nilai sebagai evaluasi yang menujukan prestasi tetapi memperhatikan pendidikan
karakter dimana setiap anak memiliki kodrat alam dan permasalah yang
berbeda-beda, sehingga mereka mampu menjadi manusia yang mampu membedakan mana yang benar dan yang salah.
Keempat, Membuat kesepakatan bersama dalam proses
pembelajaran seperti kesepakatan tentang bagaimana konsekuensi jika terjadi pelanggaran sehingga anak
memiliki rasa tanggung jawab.
Kelima, Berusaha menjadi guru, teman dan fasilitator dalam proses belajar sehingga anak tidak merasa takut dengan guru namun mereka merasa nyaman selama proses belajar.
Untuk dapat melaksanakan perubahan dalam pebelajaran
perlu ada beberapa hal yang dilakukan yaitu :
Pertama, Membuat perencanaan pembelajaran dengan
menerapkan metode yang sesuai sehingga dapat menggali potensi anak
Kedua, Memberikan tauladan kepada siswa pada setiap
tindakan sehingga siswa tidak merasa hanya disuruh namun pendidik perlu
mentaati peraturan yang ada seperti disiplin dalam masuk, berpakaian sesuai
aturan yaitu dengan memberi contoh perkataan dan perbuatan yang baik.
Ketiga, Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sehingga
kelas menjadi hidup dan anak merasa nyaman dalam beajar
Keempat, Melakukan pendekatan dengan siswa karena
pendidikan tidak hanya menyampaikan pengetahuan dan ketrampilan tetapi perlu
pendidikan karakter, dengan pendekatan siswa pendidik bias melihat kebiasaan
dan permasalah anak sehingga mampu menuntun dan mengarahkan anak.
Untuk dapat melaksankan merdeka belajar seorang pendidik
hendaknya menerapkan prinsip kepemimpinan pembelajaran sesuai semboyan KHD
yaitu Ing Ngarso Sung Tuladha di depan sebagai pendidikan mampu menjadi contoh
dan tauladan bagi anak, Ing Madya Mangun Karsa yaitu mampu memberikan semangat
kepada anak dan Tut Wuri Handayani memberikan dorongan kepada anak, sehingga anak
bisa menjadi profil pelajar pancasila yaitu beriman dan bertaqwa, berkebinekan
global, gotong-royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif dengan tuntunan
dan arahan pendidik.
Komentar
Posting Komentar